,

Bom Khas Malang Mendunia: Kini Tembus Pasar Ekspor!

Posted by

Indonesia, yang dikenal dengan industri pertahanannya yang berkembang, kini mampu menembus pasar ekspor dengan salah satu produknya: Bom latih buatan PT. Sari Bahari.

Pengiriman perdana 500 unit bom latih P-100P (Practice) untuk Vietnam Air Defense Air Force (VADAF)

Salah satu perusahaan swasta Indonesia, PT. Sari Bahari, yang berkantor pusat di Malang sudah mendapatkan izin untuk memproduksi alutsista dari Kemenhan. 

Ekspor dilakukan setelah ada permintaan langsung dari Badan Usaha Milik Negara Vietnam (Vaxuco) sebanyak 500 unit kepada PT. Sari Bahari sebagai Original Equipment Manufacturer (OEM) produk bom P-100P.

Dilakukan sebagai latihan rutin pilot tempur

Pembelian dari bom ini adalah sebagai alternatif untuk keperluan latihan rutin pilot tempur Angkatan Udara Vietnam, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pilot tempur pesawat Mig dan Sukhoi.

Pertama kali diproduksi pada tahun 2007

P-100P, bom latih produksi asli Indonesia yang memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 82,77% sesuai dengan hasil survei independen Kementerian Perindustrian RI. Bom ini pertama kali diproduksi pada 2007 & diuji serta dikembangkan bersama Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Udara (Dislitbang TNI AU).

Keistimewaan bom P-100P

P-100P memiliki fungsi yang kompatibel dengan bom sejenis buatan Rusia. Bom ini dirancang tanpa menggunakan fuze, serta digunakan untuk latihan pengeboman pilot pesawat tempur standar Rusia. Keistimewaan lainnya adalah, dapat mengeluarkan asap putih cukup tebal dan tinggi ketika ujung bom mengenai target. Asap ini dapat dijadikan patokan, sehingga memudahkan pilot dari dalam kokpit pesawat mengevaluasi hasil pengeboman yang dilakukan apakah masuk target sasaran atau tidak.

Selain itu, untuk mempromosikan berbagai produk alutsista buatan industri pertahanan dalam negeri, Kementerian Pertahanan juga secara rutin menggelar pameran alutsista dan mengoptimalisasi keberadaan Atase Pertahanan yang ada di berbagai negara di dunia.

Dilansir melalui surabaya.bisnis.com, Analis Kebijakan Madya Nir Militer Bidang Teknologi Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan Kolonel Tek Anang Setiawan, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (7/10/2023) mengatakan, ada sejumlah upaya yang dilakukan untuk membuka pasar ekspor produk alutsista tersebut. “Kami berkoordinasi dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar negeri (untuk memperluas akses pasar produk alutsista),” kata Anang. Anang menjelaskan, koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar negeri tersebut, bertujuan untuk melakukan pemetaan apakah produk alutsista buatan industri pertahanan dalam negeri sesuai dengan kebutuhan negara tujuan.

Sumber:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *