Agribisnis adalah pilihan yang bagus untuk mendapatkan uang ekstra bagi mereka yang senang bercocok tanam.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh BPS, hanya sekitar 23 persen dari seluruh pemuda di Indonesia—khususnya generasi milenial—ingin terjun ke sektor pertanian.
Kebanyakan dari mereka lebih suka bekerja di kota untuk perusahaan multinasional besar.
Meskipun demikian, bisnis pertanian masih cukup menjanjikan di era modern.
Karena itu, komoditas pertanian tetap merupakan kebutuhan pokok manusia untuk bertahan hidup. Beberapa contohnya adalah padi, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
Produk agribisnis apa yang menarik dan menguntungkan?
Pengertian Agribisnis
Ada orang yang menggunakan istilah “agrobisnis” dan orang lain yang menggunakan “agribisnis”. Sebenarnya, istilah ini terdiri dari dua kata, “agro”, yang berasal dari bahasa Yunani dan berarti “tanah” atau “lahan”, dan “bisnis.”
Digabungkan dapat menunjukkan bisnis yang berkaitan dengan tanah, lahan, atau pertanian.
Tapi tidak hanya mengelola tanah; itu juga menangani hasil pertanian, alat produksi, perawatan pertanian, dan pemasaran produk.
Sayangnya, banyak orang masih menganggap bisnis ini tradisional, setara dengan penghasilan yang kecil, dan tentunya tidak menarik bagi anak muda.
Akibatnya, banyak anak-anak muda yang tinggal di desa memilih untuk pergi ke kota dan bekerja sebagai karyawan, daripada mengurus pertanian.
Padahal, pada saat ini, bisnis pertanian juga telah ditarik oleh perusahaan besar. Contohnya, perkebunan teh dan kopi telah banyak bekerja sama dengan perusahaan besar dalam hal pengolahan produk mereka, termasuk pemasarannya.
Keuntungannya terjun ke bisnis pertanian
Meskipun terlihat kuno, memasuki dunia pertanian akan sangat menguntungkan. Ini adalah keuntungan yang diharapkan, seperti dikutip dari berbagai sumber.
1. Selalu ada pembeli
Produk agribisnis selalu menjadi kebutuhan masyarakat. Orang membutuhkan beras, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
Bisa dibeli secara langsung oleh individu, supermarket, atau pedagang di pasar, asalkan hasil pertaniannya bagus.
2. Bekerja di lingkungan yang menyejukkan
Bisnis pertanian biasanya dilakukan di pedesaan, meskipun di perkotaan juga bisa, tetapi lebih banyak berkembang di pedesaan, terutama di dataran tinggi.
Ini adalah keuntungan unik bagi mereka yang berbisnis karena Anda akan menikmati sensasi bekerja di udara yang sejuk dan bersih, jauh dari hiruk pikuk asap kendaraan yang tampak di kota.
3. Berkontribusi besar terhadap lapangan pekerjaan
Mulai dari petani, tim pemasaran, kurir, dan masih banyak lagi, banyak profesi yang terlibat dalam proses produksi industri pertanian.
Kamu akan membantu menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan mengurangi pengangguran jika Anda memutuskan untuk memulai bisnis ini.
Cara terjun ke dunia agribisnis
Sebenarnya, untuk bekerja di pertanian, tidak perlu mendapatkan gelar sarjana. Ini karena ilmu pertanian biasanya diajarkan secara turun menurun.
Misalnya, jika orangtuanya adalah petani, kemungkinan besar dia juga akan menjadi petani karena dia sering pergi bersama ayahnya ke sawah.
Industri pertanian juga mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan berkembangnya zaman.
Setelah sebelumnya hanya menggunakan metode tradisional, sekarang mulai menggunakan teknologi canggih.
Oleh karena itu, dibutuhkan orang yang dapat diandalkan dan berkompeten. Jika mereka tidak dapat mengikuti perkembangan, proses produksi akan berlangsung tanpa hasil.
Bahkan lebih berbahaya, penurunan minat pemuda terhadap pertanian dapat menyebabkan bisnis ini secara bertahap lenyap. Padahal, masyarakat tidak akan dapat bertahan hidup tanpa memakan hasil pertanian.
Di Indonesia, banyak jurusan agribisnis terbaik, seperti IPB, UB, dan Unpad, menawarkan jurusan pertanian untuk mengatasi masalah ini.
Mahasiswa akan mempelajari bisnis atau usaha yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai komoditas utama melalui berbagai mata kuliah agribisnis.
Setelah lulus, Anda dapat bekerja untuk perkebunan orang lain, korporasi besar yang bergerak di bidang pertanian, atau membuka perkebunan sendiri.
Memutuskan untuk membuka perkebunan sendiri pasti membutuhkan modal yang besar, mulai dari membeli atau menyewa lahan, membeli bibit, menggaji karyawan, atau membeli peralatan terbaru.
Deretan tanaman yang bisa dijadikan bisnis
Anda dapat membuat komoditas agribisnis dengan banyak tanaman atau tumbuh-tumbuhan. Semuanya tentu dipertimbangkan secara menyeluruh berdasarkan bujet dan luas lahan Anda.
Pilihan peluang bisnis pertanian berikut dapat menguntungkan Anda.
1. Budidaya jamur
Orang Indonesia suka jamur, terutama jamur tiram.
Jamur tiram dapat dibudidayakan di area yang terbatas, seperti halaman belakang rumah.
Sangat mudah untuk menjualnya, karena dapat dikirim secara mentah ke pasar atau restoran mewah.
Tapi jika Anda dapat mengolahnya menjadi makanan yang jadi, seperti nugget dan keripik jamur, harga jualnya pasti akan lebih tinggi.
2. Jual buah-buahan organik
Orang banyak juga membutuhkan buah-buahan. Anda dapat berkebun apa pun yang Anda miliki, seperti anggur, apel, atau buah naga.
Namun, ada banyak orang yang bisa menjual buah biasa. Anda juga dapat menjual buah-buahan organik, yang didefinisikan sebagai buah yang tidak dipanen dengan bahan kimia.
3. Jual sayur mayur organik
Pestisida atau bahan kimia lainnya yang digunakan di perkebunan dapat membahayakan kesehatan manusia.
Meskipun tujuannya adalah untuk melindungi tanaman dari hama, tanaman yang memakannya ternyata berpotensi menyebabkan kanker bagi individu yang memakannya.
Jika Anda memiliki lahan pertanian yang luas, Anda dapat menanam sayuran organik seperti wortel, sawi, dan kol tanpa menggunakan bahan kimia.
4. Tanaman hias
Tanaman hias ternyata memiliki banyak peminat. Orang yang ingin mengadakan acara besar seperti lamaran, pesta pernikahan, ulang tahun, dan lain-lainnya biasanya mencari mereka.
Memanfaatkan momentum ini, Anda bisa menanam tanaman hias seperti anggrek, mawar, dan sebagainya. Jika Anda dapat membuatnya, harga jualnya akan lebih mahal lagi.
5. Budidaya tanaman obat
Tanaman obat juga bisa dijadikan komoditas agribisnis yang menjanjikan. Ada banyak tanaman obat keluarga atau TOGA yang bisa kamu pilih, misalnya:
- Jahe yang sangat berguna untuk mengobati masuk angin.
- Lidah buaya untuk kesehatan rambut dan menghilangkan jerawat.
- Daun cincau untuk mengobati panas dalam.
Budidaya tanaman obat juga gak membutuhkan lahan yang luas kok. Bisa ditanam di halaman depan rumah atau halaman belakang rumah.
6. Bercocok tanam padi
Bercocok tanam padi adalah salah satu pilihan yang tepat jika Anda memiliki modal yang besar dan ingin memulai pertanian. Padi adalah komoditas yang paling penting di Indonesia.
Ini disebabkan oleh fakta bahwa kultur orang Indonesia tidak dapat hidup tanpa nasi, yang merupakan makanan utama bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Sekali panen, kamu pasti bakal mendapatkan banyak keuntungan yang besar.
7. Jualan bibit tanaman
Menjual bibit tanaman adalah salah satu bisnis yang menguntungkan. Namun, untuk menghasilkan bibit yang unggul dan sempurna, Anda harus memiliki pengetahuan yang mumpuni.
Setelah Anda menemukan formula bibit terbaik, Anda dapat memasukkannya ke dalam kemasan plastik dan menjualnya secara online.
8. Hidroponik
Ternyata, untuk menjalankan bisnis pertanian, Anda tidak perlu memiliki lahan yang luas; Anda dapat melakukannya hanya di daerah perkotaan. tapi dengan metode hidroponik.
Untuk menanam tanaman seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, Anda dapat menggunakan media seperti botol plastik, pipa, ember, gelas, dan lainnya. Karena mereka tidak menggunakan bahan kimia, tanaman hidroponik hampir sama dengan tanaman organik.
Itulah delapan peluang bisnis dengan komoditas hasil pertanian. Untuk sukses, Anda harus memperhatikan beberapa hal: lahan, ilmu pertanian, dan bujet Anda.
Prospek kerja di bidang agribisnis
Selain menjadikan hal ini menjadi peluang bisnis, Anda juga bisa menemukan berbagai pekerjaan yang cukup menjanjikan! Anda dapat mencoba beberapa posisi berikut.
Salah satu profesi pertama yang dapat Anda coba adalah menjadi seorang dosen di bidang akademis. Namun, untuk melakukannya, Anda harus mengambil jenjang S2, yang diwajibkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Peneliti lapangan: Agribisnis memerlukan banyak penelitian untuk membuat produk berkualitas tinggi.
Management Trainee: Terakhir, Anda memiliki kesempatan untuk bekerja sebagai Management Trainee, atau MT, di mana Anda akan dilatih di beberapa divisi untuk belajar.
Perkembangan dunia agribisnis di Indonesia
Sebagai negara agraris, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh sektor pertanian, yang masih memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang di masa depan.
Pertumbuhan sektor agribisnis Indonesia mencapai 4,76% pada kuartal 2 tahun 2018 yang lalu, naik dari 3,23% pada periode yang sama tahun sebelumnya, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Itu menarik, bukan?
Usahakan untuk memulai bisnis yang Anda pahami. Misalnya, jika Anda tahu cara mengelola umbi-umbian, mulailah berbisnis dengan umbi-umbian seperti singkong dan ubi.
Intinya, terjun ke agribisnis juga harus didasari oleh pengetahuan yang mumpuni. Jika Anda tidak memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk mengelolanya, hasilnya mungkin gagal.
Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Goorita untuk informasi lain tentang Sourcing Hub, E-commerce, Shipping/Logistic, and Export!
Leave a Reply