Bisnis ekspor bukan lagi hal yang mustahil bagi para pengusaha UMKM lokal. Setiap brand lokal kita pasti memiliki potensi yang bisa dioptimalkan sehingga bisa masuk ke pasar dunia. Salah satu faktor yang bisa meningkatkan nilai jual produk ekspor adalah kemasannya. Mungkin beberapa orang menganggap hal ini sepele dan dinomor sekiankan dalam bisnisnya, namun siapa sangka kemasan merupakan hal paling krusial dalam pemasaran.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya mendorong penggunaan kemasan siap ekspor ke para pelaku Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM). Tujuannya yakni meningkatkan daya saing produk Indonesia. Hal ini disebutkan dalam kegiatan diseminasi Peluang Pasar Global Melalui Kemasan Siap Ekspor. Kegiatan diseminasi tersebut digelar Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional di Hotel Sutranraja, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Kemendag.go.id, 2024).
Himbauan ini dilakukan dalam upaya meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Kesadaran pelaku UMKM untuk lebih memperhatikan produksi kemasan produk itu sendiri sampai pengiriman harus mulai ditekankan melihat potensi Indonesia unjuk diri masih besar.
Adapun neraca perdagangan Indonesia pada 2023 juga masih menunjukkan tren positif. Terjadi surplus sebesar 36,93 miliar dolar AS. Jerry juga menyampaikan, Indonesia telah berhasil mengimplementasikan 37 perjanjian perdagangan. Lalu sebanyak 15 perjanjian perdagangan sedang dalam proses perundingan dan 16 lainnya dalam tahap penjajakan.
Nah, kemasan yang baik untuk diekspor itu seperti apa?
- Memuat Barang: Kemasan harus memuat kuantitas barang tertentu (dari volume, berat, atau jumlah) dengan seefisien mungkin. Disini perlu diperhatikan bentuk dan dimensi kemasan yang mempengaruhi biaya dan kekuatan.
- Melindungi Barang: Kemasan perlu melindungi barang dari faktor bahaya di luar yang menyebabkan kerusakan dan pembusukan barang. Karenanya, suatu kemasan perlu didesain dengan kuat agar produk ekspor kita tetap dalam kondisi sempurna sampai di konsumen akhir.
- Mempromosikan Barang: Kemasan sebaiknya memiliki fungsi marketing bagi produk. Maka dari itu, desain visual dan grafis yang menarik penting bagi kemasan. Dalam hal ini penting untuk kita mencantumkan bagaimana kualitas barang serta bagaimana barang tersebut diproduksi. Sebaiknya kemasan tidak hanya menarik konsumen yang pertama kali membeli, tapi juga bisa menciptakan loyalitas ke konsumen kedepannya (Ukmindonesia.id, 2022).
Setiap produk yang hendak diekspor tentunya juga memiliki jenis pengemasannya masing-masing. Hal ini dilakukan agar produk yang diekspor tetap aman dan tidak rusak sampai di tujuan. Contohnya bila ekspor dilakukan lewat jalur udara maka beberapa jenis produk ini harus dikemas dengan kemasan tertentu. Produk yang termasuk kategori “berbahaya” harus memakai pengemasan khusus sesuai syarat. Produk elektronik harus diberikan bantalan lebih agar tidak rusak terkena getaran.
Kemudian untuk produk makanan dan minuman bisa menggunakan kemasan kedap udara dan harus memperhatikan regulasi terkait masa kadaluarsa. Secara spesifik, produk seperti cemilan/snack harus diisi oksigen atau nitrogen untuk pengiriman kontainer. Lalu produk seperti frozen food harus dikemas dengan sterofoam dan pakai biang es untuk ekspornya. Kemudian untuk kemasan produk cair harus anti bocor untuk mencegah pembusukan dan kontaminasi.
Selama ini Goorita sudah berkomitmen dalam pengoptimalan kemasan layak ekspor pada setiap produk yang dikirimkan, baik jalur laut maupun udara. Dengan memperhatikan standar dan persyaratan, kami berhasil mengirimkan produk dari Indonesia ke luar negeri dengan aman. Sudah banyak pelanggan maupun mitra bisnis yang memakai Goorita sebagai solusi pengiriman antar negaranya.
Leave a Reply