Sobat, kamu penggemar makanan Jepang seperti Sushi, Sashimi, Ramen, Takoyaki dan Unagi?
Nah, kalau kamu penggemar dari salah satu makanan Jepang tersebut yaitu Unagi, kamu wajib baca artikel ini sampai habis.
Sebelum itu, kita sama-sama cari tahu, yuk, Unagi ini apa sih? Dan terbuat dari apa, ya?
Unagi merupakan makanan khas Jepang yang terbuat dari ikan sidat air tawar yang berlemak dan memiliki tubuh memanjang. Aromanya pun tidak amis. Tekstur berpori Unagi membuat makanan ini terasa lembut dan kenyal karena dagingnya menyerap saus dengan sempurna.
Karena menjadi salah satu makanan Jepang yang paling banyak diminati, harga Unagi terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini membuat banyak orang penasaran dan bertanya-tanya mengapa hidangan ini begitu mahal. Apakah rasa unagi begitu enak sampai banyak orang mengantre untuk menyantapnya? Inilah beberapa alasan mengapa Unagi termasuk makanan yang mahal di Jepang.
1.Populasi Ikan Sidat yang Kerap Menurun di Negara Jepang
Salah satu alasan utama harga Unagi yang terbilang mahal di Jepang adalah menurunnya populasi ikan sidat Jepang. Menurut Nippon, jumlah belut Jepang terus berkurang sehingga menyebabkan kenaikan harga. Hal ini disebabkan sejumlah faktor termasuk penangkapan ikan yang berlebihan, hilangnya habitat dan perubahan arus laut, sehingga pemerintah Jepang menetapkan bahwa Unagi termasuk dalam spesies yang terancam punah.
2.Proses Penyajiannya yang Cukup Rumit
Alasan lain mengapa unagi begitu mahal di Jepang adalah rumitnya persiapan hidangan ini. Unagi biasanya disiapkan dengan gaya kabayaki, di mana ikan dibelah dan ditusuk dengan tusukan, kemudian dipanggang di atas arang, dan diolesi dengan kecap manis Jepang.
Proses ini membutuhkan banyak keterampilan dan perhatian terhadap detail. Sehingga dapat memakan waktu hingga satu jam untuk menyiapkan satu hidangan unagi. Pendidikan yang harus ditempuh oleh koki juga dapat mencapai bertahun-tahun. Akibatnya, biaya tenaga kerja merupakan faktor penting dalam menentukan harga unagi.
3.Permintaan Tinggi dengan Pasokan yang Terbatas
Terakhir, permintaan unagi yang tinggi dan pasokan belut Jepang yang terbatas juga berkontribusi pada mahalnya harga hidangan ini. Unagi adalah makanan populer di Jepang dan sering disajikan pada acara-acara khusus seperti pernikahan dan festival. Selain itu, unagi juga diekspor ke negara lain, sehingga permintaan dalam negeri terus meningkat. Namun karena populasi sidat Jepang yang menurun dan sulitnya beternak, pasokan unagi menjadi terbatas sehingga menaikkan harganya.
Unagi sangat mahal di Jepang karena beberapa faktor seperti menurunnya populasi belut Jepang, persiapan rumit yang diperlukan untuk membuat hidangan ini, dan tingginya permintaan serta persediaan unagi yang terbatas. Meski harganya mahal, unagi tetap menjadi makanan populer dan populer di Jepang dan hidangan yang wajib dicoba di Jepang!
Unagi dari Cilacap yang di ekspor ke Jepang
Cilacap merupakan daerah penghasil ikan sidat yang potensial. Hal itu dikarenakan letak Cilacap sangat strategis karena berada di tepi Samudera Hindia. Hal ini membuat Cilacap memiliki banyak sungai yang menjadi habitat ikan sidat.
Dikutip dari Disperka Cilacap, Jepang menjadi salah satu tujuan ekspor ikan sidat asal Cilacap tersebut.
Manfaat konsumsi Unagi
Selain sangat enak dikonsumsi, Unagi juga memiliki sumber protein yang kaya, asam lemak omega-3, vitamin, mineral, dan antioksidan.
Unagi tidak bisa dimakan mentah
Jika dalam makanan Jepang Tuna dan Salmon bisa dimakan secara mentah, beda halnya dengan Unagi. Mengonsumsi Unagi secara mentah tidak dianjurkan, pasalnya darah Unagi mengandung racun. Unagi biasanya hanya perlu dibumbui dengan garam, lalu dipanggang selama kurang dari 10 menit.
Potensi ekspor Ikan Sidat
Dilansir dari sidatlabas.com, pada tahun 2020 lalu, total ekspor Indonesia dalam komoditas ikan sidat mencapai 9.676 ton. Nilai ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berkisar di 7.763 ton.
Indonesia mengekspor ikan sidat dalam 2 bentuk yakni ikan sidat yang masih hidup dan juga ikan sidat frozen. Di dunia, Indonesia dianggap sebagai negara no. 1 yang berhasil mengekspor ikan sidat dalam bentuk beku.
Indonesia mampu memenuhi 25 persen kebutuhan sidat beku dunia dengan keuntungan mencapai US$ 13,239.
Adapun negara tujuan ekspor Indonesia adalah China, Hongkong, Jepang, Taipei, Kanada dan Korea Selatan.
Sumber:
Leave a Reply